22 February 2014
Aku di sini masih seperti dulu.
yang tidak putus-putus mencintai kamu.
Aku yang telah engkau tinggalkan,
Keseorangan, kesunyian, lalu menderita sepi.
Hari demi hari, dan setiap kali teringat akan dirimu.
Luka yang sedikitpun tidak engkau endahkan.
yang tidak putus-putus mencintai kamu.
Aku yang telah engkau tinggalkan,
Keseorangan, kesunyian, lalu menderita sepi.
Hari demi hari, dan setiap kali teringat akan dirimu.
Luka yang sedikitpun tidak engkau endahkan.
Begitulah lumrahnya nasib seorang kekasih yang ditinggalkan.
Hanya mampu berhujankan airmata jauh dalam sudut hati.
Tatkala engkau berubah hati memilih yang lain.
Ingin aku merasa yakin namun hati sudah terkilan.
Ingin aku melupakan, namun ibarat merentap nyawa sendiri.
Hanya mampu berhujankan airmata jauh dalam sudut hati.
Tatkala engkau berubah hati memilih yang lain.
Ingin aku merasa yakin namun hati sudah terkilan.
Ingin aku melupakan, namun ibarat merentap nyawa sendiri.
Perlahan aku mengubati hati,
agar kesakitan yang aku alami tidak lagi hadir ke dalam diri.
Namun apakan daya,
di dalam hati ini terkadang engkau hadir.
Lalu kesakitan itu datang lagi.
Apakan dayaku untuk melupakan,
apakan dayaku...
agar kesakitan yang aku alami tidak lagi hadir ke dalam diri.
Namun apakan daya,
di dalam hati ini terkadang engkau hadir.
Lalu kesakitan itu datang lagi.
Apakan dayaku untuk melupakan,
apakan dayaku...
Its hard for me tooo.
Comments
Post a Comment