8 November 2015 ; 11.30pm
Rinduku Pun Gugur..
pada tatap bola matamu, gemuruh rinduku... berguguran satu per satu..
tanpa mampu ku elak, tanpa mampu kutolak
dan kubiarkan ia menari malu-malu di antara jemari kurusku..
pada tatap bola matamu, gemuruh rinduku... berguguran satu per satu..
tanpa mampu ku elak, tanpa mampu kutolak
dan kubiarkan ia menari malu-malu di antara jemari kurusku..
kini hanya hembusan angin yang tersisa di senyum terakhirnya..
dan terbangkan kertas yang menyimpan kisah-kisah lama...jauh... jauh... jauh...
hingga pandanganku luluh seiring dengan waktu yang kian meluruh...
dan terbangkan kertas yang menyimpan kisah-kisah lama...jauh... jauh... jauh...
hingga pandanganku luluh seiring dengan waktu yang kian meluruh...
dan ketika bayang wajahmu menerpa sepi,
ada kepahitan tergambar di irisan mata itu..
Yang tidak mampu lagi ku tatap..
Walau hanya sekeping potret pegun yang terlakar sebentuk wajahmu...
mata yang cahayanya meredup di antara tirai-tirai kabut..
Membuatkan aku jadi sayu..pilu..
ada kepahitan tergambar di irisan mata itu..
Yang tidak mampu lagi ku tatap..
Walau hanya sekeping potret pegun yang terlakar sebentuk wajahmu...
mata yang cahayanya meredup di antara tirai-tirai kabut..
Membuatkan aku jadi sayu..pilu..
tanpa kusedari... rinduku pun gugur dalam tatap sendumu, berderai di antara patahan angin dan dedaunan layu, hingga purnama terakhir berlalu dari senyummu....
Yang kian terus memadamkan aku hapus terus dari memori indahmu....
Comments
Post a Comment